Minggu, 15 Juni 2014

Salam Pambuka...

Sekapur sirih tantang kami , Paguyuban Hangesthi Turonggo Budhoyo :




Paguyuban Hangesthi Turonggo Budhoyo adalah suatu perkumpulan dari anak-anak muda di dusun Ngalangan Sardonoharjo Kabupaten Sleman yang bersama-sama ingin menyalurkan hasrat berkesenian seirama dengan gejolak jiwa muda yang mengharap adanya penyaluran positif hingga kami sebagai warga yang lebih senior lalu berinisiatip mewacanakan untuk menghidupkan kembali group kesenian jhatilan yang dahulu pernah ada di dusun kami kala kami seusia mereka dan sampai saat ini dalam kondisi matisuri.

Berawal dari obrolan kami tentang nostalgia waktu kami masih muda dan semangat-semangatnya njathil hingga akhirnya kami rasan-rasan alangkah baiknya bila group kesenian jhatilan dihidupkan kembali, hingga akhirnya sepakat kita untuk mengadakan rapat formatir awal menghidupkan kembali Paguyuban Hangesthi Turonggo Budhoyo yang sudah lebih kurang sepuluh tahun matisuri.

Mulai kami menelusuri aset-aset kami yang dulu dan ternyata sudah habis musnah tak bersisa. dari ulai gamelan (bende) yang ternyata posisinya ada di Samigaluh beserta topeng buto sedang yang tersisa hanyalah bangkai Dram saja. Kendang sudah raib entah kemana sedangkan pakaian tari sudah hilang katanya dipinjam orang bantul. Memang setelah bebrapa saat vakum karena salah urus disamping personil banyak yang pergi merantau kehancuran group  kami juga karena kepengurusan yang kurang profesional kala itu. Akhirnya hanya dengan modal semangat saja kami mulai kembali merintis paguyuban kesenian jathilan ini dengan modal awal tiga buah bende lama dan dua topeng buto itupun kami harus melacak sampai ke Samigaluh Kulon Progo kami mulai menata kembali paguyuban kami ini.

Dari hasil rapat awal kami bisa menyusun kembali struktur organisasi beserta menentukan juga langkah langkah kedepanya hingga tersusun juga ADART yang mana mencerminkan kepengurusan yang lebih profesional dikarenakan jajaran kepengurusan kami terisi anak-anak muda yang berwawasan luas serta banyak diantaranya yang berpendidikan tinggi.

Semua serba dari bawah, dari nol bermodal iuran dari warga, kami mulai jalankan organisasi kami. Awal-awal kami latihan karena tidak punya alat sama sekali dan hanya ada tiga bende beserta kendang pinjaman kami memulai berlatih tari dengan menunggangi bongkok blarak pedangnya dari nyopoti pager wes senenge ora jamak. Melas melihat semangat para paraga hingga kami berinisiatip pesan jaran kepang ke Cangkringan mbuh danane dari mana seng penting keturutan karena kami yakin tujuan kami baik mesthi diamini Gusti Allah.

Setahap demi setahap makin lama makin maju dan perlengkapan kami makin komplit berkat bantuan Dram dari salah satu warga hingga pakaian tari yang makin komplit, jaran kepang saat ini hingga punya dua set enam belas unit dan gamelan sakperangkat juga barongan dan topeng buto hasil swadaya kami sendiri, kunjuk syukur Gusti, Penjenengan ijabahi pinuwunan kawula....

Disamping kemajuan secara fisik, secara administrasi kami juga banyak mengalami kemajuan. Paguyuban kami sudah kami daftarkan ke Dinas Pariwisata Kab. Sleman dan sudah mendapatkan pengukuhan serta mendapat juga nomor induk organiasasi. Begitu juga dengan proposal yang kami perjuangkan di Pemda Sleman akhirnya disetujui bantuan sebesar Rp. 21.000.000,- yang nantinya akan dialokasikan pada tahun anggaran 2015 tinggal menunggu pencairan.

Belum genap setahun paguyuban kami berdiri sudah bebrapa kali ditanggap baik di dusun kami sendiri maupun di luar. Pertama kali bukak dasar kami ditanggap satu babak di deler Honda Tunas Jaya di jalan Monjali dan itulah pentas perdana kami.

Pentas perdana di Monjali
persiapan njoget


Mulai Njoget
Penontone akeh pooll


Sindene Nggleleng Tenan 
Rada Kemaki

Disusul pentas - pentas berikutnya hingga saat ini sudah banyak mengantongi jadwal job untuk main di beberapa daerah. Berikut pentas - pentas lanjulan setelah pentas perdana yang sempat terdokumentasi :

1. Tahun baru 2014....

Tahun Baru 2014
Persiapan Babak ke II


Persiapan Babak ke III
Ketuane ngarep dewe


Jogetan Babak ke III
"Alok-alok Hoseee..."

Para Penabuh ( Niyaga )
gamelane lumayan komplit


2. Pentas di Mbalong Pakem..

Jejeran babak ke II

Perangan Campuh
"Larak... Gajul... Bablassss.."


Butone lagi salin (By. Lex Edy)

Jogetan Rampak Butoo

Barongan Mbeber

Para Sinden lagi Diskusi
Om Sukadi & Kank Yoga


3. Pentas Sebelum Puasa..

Kenduri sebelum pentas
Mohon Keselamatan dari Allah


Pawang-pawang muda Duwiex & Waq-no
Kaderisasi


Pawang Senior ( Tengah ) Lek Widji
bersama Amat & Lilix


Pak Margono
Tokoh Dibalik Layar sing paling rajin
( Saluttt )

Para kadhang Wiyaga ( Penabuh ) Sampun Sumadiyo


Jejeran Pertama siap tempur


Mulai Mbekso


Jarane Ngepot rime ramakan


Rampak Butooo


Lumbungan " Ler-iler tandure wus sumilir..."


Yuli Kritink ngonceki kelopo


Sindene Cewek Ayu je
keno ngo seger-seger "  Semongkoo"


Do Mbajuli sambi antri njaluk No.HP ne.
"Mbenjang kula jak tanggapan malih ngih mbak."


Yah,  inilah sekelumit kiprah paguyuban kesenian kami, Mudah-mudahan tetep lestari dan berkembang semakin maju juga tak kan pernah lekang oleh waktu tergerus oleh kemajuan jaman.  pesan saya untuk adik-adik wrga paguyuban, "tetaplah semangat, kami yang tua-tua ini tetap selalu mendukung demi kemajuan kita bersama, Hanggesthi Turonggo Budhoyo .... Maju.."